Jumat, 24 Maret 2017

4 BURUNG LANGKA DARI BALI

            Berikut ini adalah “4 Hewan Langka dari Bali” Versi CumaKicauan:   
1.     Burung Kokoan
           Kokoan merupakan burung bangau putih di Bali yang memiliki leher panjang dan berada di desa petulu Ubud. Bila anda sedang kelilingi ubud sempatkanlah berkunjung ke desa Petulu sebagai objek wisata Kokoan di Bali. Bila anda menuju ke arah ke Ubud dari Denpasar, tepat disebelah selatan Traffic Light desa Pekraman, Kengetan Ubud anda akan menemukan sekumpulan Burung Kokoan yang bercanda riang diatas pohon, di pinggir jalan sepanjang 15 meter di kanan kiri jalan raya. Burung Kokoan, mulai bersarang di desa Petulu sejak tahun 1965. Jumlah hanya sekitar 5 ekor. Namun, beberapa bulan kemudia, jumlahnya mulai bertambah banyak. Burung-burung ini awalnya merupakan burung yang bermigrasi dan akhirnya tinggal di kawasan ini.
2.     Gelatik Jawa
             Burung ini merupakan endemik dari Indonesia dan dapat ditemukan  dihutan, padang rumput, sawah dan lahan budidaya di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Burung ini memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah disekitar matanya. Burung jantan dan betina memiliki ciri serupa namun burung Gelatik muda berwarna coklat. Pakan utama burung ini adalah bulir padi atau beras, biji-bijian, buah dan serangga. Spesies ini merupakan salah satu burung yang paling diminati oleh para pemelihara burung, penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta terbatasnya ruang hidup burung ini menyebabkan populasi Gelatik Jawa menyusut pesat dan terancam punah dihabitat aslinya dalam waktu singkat. Sekarang telah sulit untuk menemukan Gelatik di persawahan atau ladang.
3.     Jalak Bali
                 Jalak Bali adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang lebih kurang dari 25 sentimeter dari suku Sturnidae. Burung ini turut dikenali sebagai curik ketimbang Jalak. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus diantaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujungekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi tidak ditumbuhi bulu berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina juga memiliki ciri-ciri serupa. Burung ini juga merupakan satu-sarunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali keberadaan hewan endemik ini di lindungin undang-undang. Karena penampilannya yang indah dan elok jalak bali menjadi salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah burung ini ditemukan sangat terbatas, menyebabkan populasi burung jalak cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat. Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak bali.
4.     Jelarang
           Tupai Jelarang mempunyai nama latin Ratua Bicolor memiliki hiasan putih di bagian bawah kepala dan ekor yang panjang. Tupai ini biasa dijumpai di hutan-hutan asia tropis dan sub tropis, mulai dari India sampai selatan Cina serta Barat Indonesia. Panjang tubuhnya antara 35 sampai 60 sentimeter, ditambah ekornya maka panjangnya mencapai 120 sentimeter. Hewan ini lebih sering beraktifitas di siang hari dan arboreal (hidup di pepohonan). Terkadang binatang ini juga turun dari pepohonan untuk mencari makan. Hewan ini menyukai biji-bjian, daun dan buah-buahan sebagai favoritnya. Populasi Jelarang saat ini tidak diketahui pasti. Diduga populasi secara global telah mengalami penurunan yang signifikan. Selama 10 tahu terakhir, populasinya mengalami penurunan sekitar 30 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar