1. Burung Kokoan
Kokoan merupakan burung bangau putih di Bali yang memiliki leher panjang
dan berada di desa petulu Ubud. Bila anda sedang kelilingi ubud
sempatkanlah berkunjung ke desa Petulu sebagai objek wisata Kokoan di
Bali. Bila anda menuju ke arah ke Ubud dari Denpasar, tepat disebelah
selatan Traffic Light desa Pekraman, Kengetan Ubud anda akan menemukan
sekumpulan Burung Kokoan yang bercanda riang diatas pohon, di pinggir
jalan sepanjang 15 meter di kanan kiri jalan raya. Burung Kokoan, mulai
bersarang di desa Petulu sejak tahun 1965. Jumlah hanya sekitar 5 ekor.
Namun, beberapa bulan kemudia, jumlahnya mulai bertambah banyak.
Burung-burung ini awalnya merupakan burung yang bermigrasi dan akhirnya
tinggal di kawasan ini.
2. Gelatik Jawa
Burung ini merupakan endemik dari Indonesia dan dapat ditemukan
dihutan, padang rumput, sawah dan lahan budidaya di Pulau Jawa dan
Pulau Bali. Burung ini memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah
yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu,
perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah
disekitar matanya. Burung jantan dan betina memiliki ciri serupa namun
burung Gelatik muda berwarna coklat. Pakan utama burung ini adalah bulir
padi atau beras, biji-bijian, buah dan serangga. Spesies ini merupakan
salah satu burung yang paling diminati oleh para pemelihara burung,
penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta terbatasnya ruang hidup
burung ini menyebabkan populasi Gelatik Jawa menyusut pesat dan
terancam punah dihabitat aslinya dalam waktu singkat. Sekarang telah
sulit untuk menemukan Gelatik di persawahan atau ladang.
3. Jalak Bali
Jalak Bali adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang dengan
panjang lebih kurang dari 25 sentimeter dari suku Sturnidae. Burung ini
turut dikenali sebagai curik ketimbang Jalak. Jalak Bali memiliki
ciri-ciri khusus diantaranya memiliki bulu yang putih di seluruh
tubuhnya kecuali pada ujungekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian
pipi tidak ditumbuhi bulu berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna
keabu-abuan. Burung jantan dan betina juga memiliki ciri-ciri serupa.
Burung ini juga merupakan satu-sarunya spesies endemik Bali dan pada
tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali keberadaan
hewan endemik ini di lindungin undang-undang. Karena penampilannya yang
indah dan elok jalak bali menjadi salah satu burung yang paling diminati
oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya
habitat hutan, serta daerah burung ini ditemukan sangat terbatas,
menyebabkan populasi burung jalak cepat menyusut dan terancam punah
dalam waktu singkat. Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian
besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran
jalak bali.
4. Jelarang
Tupai Jelarang mempunyai nama latin Ratua Bicolor memiliki hiasan
putih di bagian bawah kepala dan ekor yang panjang. Tupai ini biasa
dijumpai di hutan-hutan asia tropis dan sub tropis, mulai dari India
sampai selatan Cina serta Barat Indonesia. Panjang tubuhnya antara 35
sampai 60 sentimeter, ditambah ekornya maka panjangnya mencapai 120
sentimeter. Hewan ini lebih sering beraktifitas di siang hari dan
arboreal (hidup di pepohonan). Terkadang binatang ini juga turun dari
pepohonan untuk mencari makan. Hewan ini menyukai biji-bjian, daun dan
buah-buahan sebagai favoritnya. Populasi Jelarang saat ini tidak
diketahui pasti. Diduga populasi secara global telah mengalami penurunan
yang signifikan. Selama 10 tahu terakhir, populasinya mengalami
penurunan sekitar 30 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar