HEWAN DAN TUMBUHAN KHAS SUMATERA BARAT
Pohon Andalas Tumbuhan Khas Sumatera Barat
Pohon Andalas ditetapkan sebagai tumbuhan
khas atau flora identitas sekaligus maskot provinsi Sumatera Barat.
Pohon Andalas adalah tumbuhan dari famili Moraceae dan berkerabat dekat
dengan Murbai (Morus alba). Pohon Andalas dimanfaatkan kayunya
untuk bahan perabot rumah tangga, almari, dan bahan bangunan termasuk
dalam pembuatan rumah gadang. Kayunya mempunyai kualitas tinggi, awet,
tahan air, dan anti rayap. Menurut mitos masyarakat setempat, pohon
Andalas berasal dari tongkat Datuak Parpatih nan Sabatang, salah satu
tokoh penyusun adat bagi masyarakat Minangkabu, yang ditancapkan ke
tanah.
Nama latin tanaman ini adalah Morus macroura Miq. yang mempunyai beberapa nama sinonim seperti Morus alaisia Deless. ex Moretti, Morus alba var. laevigata Bur., Morus laevigata Wall., Morus wallichiana Koidz., dan Morus wittiorum var. mawu
Koidz. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Himalayan Mulberry atau
Sumatra Mulberry. Sedangkan di Indonesia dikenal juga sebagai Kertau,
Hole Tanduk, atau Andaleh.
Andalas adalah pohon asli Indonesia, meskipun bukan termasuk tumbuhan endemik.
Tumbuhan ini tersebar di China (Yunan dan Hainan), Tibet, Kamboja,
Malaysia (Semenanjung), Laos, Vietnam, Thailand, dan Indonesia (Sumatera
dan Jawa). Poplasi secara global masih cukup banyak, namun di Indonesia
mulai langka.
Pohon Andalas berukuran besar dengan
tinggi mampu mencapai 40 meter dengan diameter batang bawah mencapai 2
meter. Bentuk daun dan buah mirip murbai.
Kuau Raja Burung Khas Sumatera Barat
Hewan khas Sumatera Barat adalah burung
Kuau Raja. Burung dari famili Phasianidae ini merupakan salah satu
burung asli pulau Sumatera. Ciri khas burung berukuran besar ini adalah
pejantannya yang memiliki bulu ekor yang panjang dan indah dengan motif
bulatan-bulatan berwarna cerah dan berbintik-bintik keabu-abuan. Saat
kawin, pejantan akan menarik perhatian betina dengan mengembangkan bulu
sayap dan ekornya. Bulu ekor ini terkembang layaknya kipas raksasa.
Perlahan kipas tersebut ditarik ke depan sehingga menutupi seluruh tubuh
dan kepala burung jantan.
Nama latin hewan ini adalah Argusianus argus (Linnaeus, 1766). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Great Argus. Sedangkan penyebutan lokal untuk hewan ini adalah ‘kuang’.
Burung ini berukuran besar dengan berat
mencapai 10 kg. Panjang dari kepala hingga ujung ekor pada burung Kuau
Raja jantang dapat mencapai 2 meter, sedangkan betinanya, karena ekornya
pendek, hanya berukuran sekitar 75 cm. Selain ciri khas ekornya
pejantannya yang bisa menjadi kipas layaknya burung merak,
pada ekor pejantan ini terdapat dua helai bulu yang sangat panjang,
bisa mencapai 1 meter lebih. Hidup di permukaan tanah dan mempunyai
kemampuan berlari yang cukup baik, meskipun dapat terbang untuk jarak
pendek.
Kuau Raja merupakan salah satu burung
asli Indonesia yang hidup di pulau Sumatera dan Kalimantan. Selain itu
burung besar maskot Sumatera Barat ini tersebar di Thailand, Myanmar,
Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar