Senin, 27 Maret 2017

MASKOT FLORA DAN FAUNA PROVINSI PAPUA BARAT

FLORA DAN FAUNA YANG MENJADI IDENTITAS PROVINSI PAPUA BARAT


 Buah Matoa Flora Identitas Propinsi Papua Barat


Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea. Buah matoa memiliki rasa yang manis. Di Papua dikenal 2 jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin. Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.


Burung Kasuari Fauna Identitas Propinsi Papua Barat


Burung Kasuari (Casuarius casuarius) merupakan sebangsa burung yang mempunyai ukuran tubuh sangat besar dan tidak mampu terbang. Kasuari yang merupakan binatang yang dilindungi di Indonesia dan juga menjadi fauna identitas provinsi Papua Barat terdiri atas tiga jenis (spesies). Ketiga spesies Kasuari yaitu Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius), dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti). Burung Kasuari merupakan burung besar yang indah menawan. Namun dibalik keindahan burung Kasuari mempunyai sifat yang agresif dan cenderung galak jika diganggu. Burung bergenus Casuarius ini sangat galak dan pemarah dan tidak segan-segan mengejar ‘korban’ atau para pengganggunya. Karenanya di kebun binatangpun, Kasuari tidak dibiarkan berkeliaran bebas. Bahkan konon, The Guinnes Book of Records memasukkan burung Kasuari sebagai burung paling berbahaya di dunia. Meski untuk rekor ini saya belum dapat  melakukan verifikasi ke situs The Guinness Book of Records. Kasuari merupakan burung endemik yang hanya hidup di pulau Papua dan sekitarnya, kecuali Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) yang dapat juga ditemukan di benua Australia bagian timur laut. Dalam bahasa Inggris, Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) disebut (Southern Cassowary), Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) disebut (Northern Cassowary) dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti) disebut sebagai (Dwarf Cassowary).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar