10 HEWAN ENDEMIK PULAU SUMATRA
1. Badak Sumatera
Nama Latin = Dicerorhinus sumatrensis
Persebaran = Taman Nasional Kerinci Seblat di Bengkulu
Badak Sumatera
adalah anggota famili Rhinocerotidae dan salah satu dari lima spesies
badak. Badak ini adalah badak terkecil, memiliki tinggi sekitar 120–145
sentimeter, dengan panjang sekitar 250 sentimeter dan berat 500–800
kilogram. Seperti spesies badak di Afrika, badak ini memiliki dua cula.
2. Kambung Hutan Sumatera
Nama Latin = Capricornis sumatraensis sumatraensis
Persebaran = Hutan Hujan tropis Sumatera
Populasinya
sudah semakin terdesak akibat perambahan hutan secara liar. Selain itu,
kambing hutan sumatera ini juga masuk kedalam daftar Appendices I (hewan
yang sangat langka dan tidak boleh diburu)
3. Kelinci Sumatera
Nama Latin = Nesolagus netscheri
Persebaran = Pegunungan Bukit Barisan
Populasi
kelinci Sumatra mengalami penurunan yang signifikan yang diakibatkan
oleh perambahan hutan yang agresif di pulau Sumatra. Pengamatan telah
dilaporkan sejak tahun 1972 sebanyak 3 kali, paling baru adalah akhir
Januari 2007 ketika kamera jebakan dipasang di Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan.
4. Harimau Sumatera
Nama Latin = Panthera tigris sumatrae
Persebaran = Sebagian pulau sumatera
Populasi
liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman
nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan
tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini
mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari. Penghancuran
habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini.
Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya
dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara tahun 1998 dan
2000.
5. Orangutan Sumatera
Nama Latin = Pongo abelii
Persebaran = Taman-taman Nasional di Sumatera
Survei
baru-baru ini tahun 2004 memperkirakan ada sekitar 7.300 ekor orangutan
Sumatra yang masih hidup di alam liar. Beberapa di antaranya dilindungi
di lima daerah di Taman Nasional Gunung Leuser dan lainnya hidup di
daerah yang tidak terlindungi: blok Aceh barat laut dan timur laut,
sungai Batang Toru Barat, Sarulla Timur dan Sidiangkat. Program
pembiakan telah dibuat di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di provinsi
Jambi danRiau dan menghasilkan populasi orangutan Sumatra yang baru.
6. Tokhtor Sumatera
Nama Latin = Carpococcyx viridis
Persebaran = Pegunungan Bukit Barisan
Merupakan
burung endemik Sumatera dan termasuk dalam 18 burung paling langka di
Indonesia. Burung Tokhtor sumatera didaftar sebagai satwa Kritis yakni
status konservasi dengan keterancaman paling tinggi. Diduga populasinya
tidak mencapai 300 ekor. Burung Tokhtor Sumatera pernah dianggap punah
karena sejak terdiskripsikan pada 1916 tidak pernah dijumpai lagi, baru
pada November 1997 seekor Tokhtor Sumatera berhasil difoto untuk pertama
kalinya oleh Andjar Rafiastanto.
7. Gajah Sumatera
Nama Latin = Elephas maximus sumatranus
Persebaran = Sebagian sumatera
Gajah Sumatera
berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah India. Populasinya
semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 –
2700 ekor gajah Sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei
tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah Sumatera lenyap akibat dibunuh
manusia dan 30% kemungkinan diracuni manusia. Sekitar 83% habitat gajah
Sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif
untuk perkebunan.
8. Surili Sumatera
Nama Latin = Presbytis melalophos
Persebaran = Seluruh Sumatera kacuali Riau dan NAD
Spesies primata yang endemik di sumatera ini menyukai habitat hutan tropis yang kering.
9. Celurut Air Sumatera
Nama Latin = Chimarrogale sumatrana
Persebaran = Dataran Tinggi Padamg, Sumatera Barat
Hewan ini
tercantum sebagai spesies kritis terancam punah akibat hilangnya habitat
dan kisaran terbatas menurut IUCN. Hewan air yang sangat jarang ditemui
ini memiliki tubuh yang beradaptasi untuk hidup di air. Bentuk tubuhnya
relatif besar dari celurut biasa, dengan ciri hidung lebih panjang.
Bulu pendek, padat, berwarna abu-abu pada bagian belakang, bagian atas
berbintik putih, dan cokelat kusam di bagian bawah.
10. Cecurut Sumatera
Nama Latin = Hylomys Parvus
Persebaran = Gunung Kerinci, Sumatera
Hewan kecil yang hanya berukuran 4-5 inci ini memiliki bau busuk, terutama ketika ia merasa terancam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar